Infeksi Sifilis

Infeksi Sifilis

Pergaulan semakin bebas dan pola pikir manusia yang ikut arus modern membuat pemikiran manusianya pun berubah pula. Dari berbagai pergaulan tersebut timbulah berbagai dampak yang berbahaya. Salah satunya adalah penyakit gonore.
Mungkin bagi sebagian orang penyakit ini masih asing dalam pendengaran kita tetapi sebenarnya penyakit ini selalu bisa datang kapanpun kepada kita khususnya bagi mereka yang sudah memiliki pasangan. Penyakit gonore ini sendiri pada dasarnya penyakit yang menyerang alat kelamin seseorang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri jahat neisseria gonorhoae dimana bakteri ini menimbulkan infeksi di bagian rectum, saluran kandung kemih, dan tenggorokan serta dalam bola mata. Gejala utama dari penyakit ini adalah penderita tersebut akan mengeluarkan getah nanah dari alat kelamin. Penyakit gonore tersebut termasuk jenis penyakit yang menular, memang pada awalnya hanya dibagian kelamin saja. Akan tetapi lama-kelamaan bisa menyebar keseluruh tubuh. Nah, berikut ini akan dijelaskan mengenai penyakit gonore dan obatnya.

Sebenarnya penyakit gonore ini sebelum menjalar menjadi penyakit yang berbahaya dapat dicegah dan diantisipasi terlebih dahulu dengan beberapa cara yang cukup mudah seperti mengurangi melakukan hubungan seksual, tidak bergonta-ganti pasangan, menghindari berbagai penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang serta menghindari pemakaiaan suntikan secara bersamaaan. Selain itu, yang paling terpenting bagi yang menderita penyakit ini adalah mendiskusikan secara terbuka terhadap orang yang dipercaya /dokter. Hal ini untuk pencegahan lebih dini karena bila dibiarkan penyakit ini bisa menjadi HIV/ AIDS. Untuk itu harus segera dilakukan penanganan khusus untuk penyakit gonore dan obatnya segera di dapatkan.

  • Adanya luka, penderita sifilis mengalami luka pada alat kelamin atau di dalam mulut yang biasanya tidak berkelompok. Sedangkan luka di dalam mulut dapat menyebabkan radang tenggorokan karena infeksi pada bagian mulut.
  • Tidak menimbulkan rasa sakit. secara umum, luka pada bagian kulit akan menimbulkan rasa nyeri atau sakit, namun luka akibat penyakit sifilis tidak menimbulkan keluhan apa-apa.
  • Tidak gatal di kulit. selain tidak terasa sakit, luka akibat serangan penyakit sifilis tersebut juga tidak terasa sakit, oleh karena itu waspadailah akan adanya luka pada bagian tubuh yang demikian.
  • Ulserasi keras. luka terbuka yang bisa juga menyerupai kutil maupun bintik merah juga merupakan salah satu dari ciri penyakit sifilis.
Sifilis Primer

Penyakit sifilis primer akan di  mulai dengan masuknya bakteri kedalam tubuh antara 10-90 hari atau rata-rata 3 minggu yang di tandai dengan ciri-ciri adanya luka pada alat kelamin dan di sekitar mulut atau bahkan di dalam mulut.
Pada sifilis primer termasuk golongan yang mudah menular dan yang sering terjadi penularan melalui hubungan seksual. Pada fase ini juga terjadi port d`entree papel erosif di tandai dengan kondisi tertentu. Sifilis primer yang berupa benjolan/papel tersebut kemudian dapat berubah menjadi ulkus yang disebut dengan ulkus durum yang mempunyai ciri dan sifat yang masih sama seperti di atas. Sedangkan pada lesi atau luka pada alat kelamin akan selalu di temukan kuman penyebabnya yang kemudian lesi tersebut akan menghilang sendiri tanpa bekas antara dalam kurun waktu antara 3-8 minggu walaupun tanpa di obati. Pada masa ini juga akan terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional yang terletak pada inguinal medial yang kemudian juga akan terbentuk kompleks primer yaitu terjadi pembesaran yang saling terlepas, tidak melekat pada kulit dan dasar permukaan yang licin, padat, kenyal yang tidak terasa sakit.
 
Sifilis Sekunder

Sifilis ini akan di mulai dari masa masuknya bakteri atau inkubasi bakteri penyebab sifilis tersebut antara 6-8 minggu setelah terjadinya sifilis primer yang di tandai denga adanya ruam merah pada telapak tangan dan telapak kaki dengan bentuk ruam merah yang berbentuk lonjong atau bisa juga bulat. Penyakit sifilis pada stadium ini di kenal dengan "the greatest imitator of all the skin disease", karena keadaan atau efloresensinya yang sangat bervariasi yang menyerupai bermacam-macam penyakit. Walaupun lesi dapat berbentuk berbagai macam namun tidak bisa berbentuk vesikobulosa kecuali pada sifilis kongenital. Lesi akan berbentuk makula merah, bulat dan tidak terasa gatal atau reseola sifilitika yang kemudian juga akan mengalami hipopigmentasi atau leukoderma sifilitika.